Bogor, 4 Mei 2018
Puanmu.
—
/ri.si.ko/
n. Akibat yang kurang menyenangkan dari suatu perbuatan atau tindakan.
Persis, seperti menaruh hati padamu.
Jatuh hati padamu sangatlah menyenangkan. Dibuat senang setiap saat. Namun risikonya, aku tidak akan siap bila nantinya jenuh mulai merasuki dirimu. Risikonya, perasaan ini tidak bisa kutahan untuk tidak mengikatmu.
Aku ingin mencintaimu dengan biasa-biasa saja. Supaya kedepannya, risiko yang kukatakan tidak ada. Tidak ada yang dirugikan pula. Tidak ada air mata, yang kuharap begitu.
Kamu menyenangkan, tapi bisa juga menyakitkan.
Maka dari itu, aku tidak ingin kehilangan arah.
Kumohon, jangan ajak aku terlalu bahagia hingga lupa bahwa sakit akan datang juga. Namun, jangan pula ajak aku menyelam luka-luka hingga lupa bahwa kita seharusnya merasakan bahagia.
—
Puanmu.
—
/ri.si.ko/
n. Akibat yang kurang menyenangkan dari suatu perbuatan atau tindakan.
Persis, seperti menaruh hati padamu.
Jatuh hati padamu sangatlah menyenangkan. Dibuat senang setiap saat. Namun risikonya, aku tidak akan siap bila nantinya jenuh mulai merasuki dirimu. Risikonya, perasaan ini tidak bisa kutahan untuk tidak mengikatmu.
Aku ingin mencintaimu dengan biasa-biasa saja. Supaya kedepannya, risiko yang kukatakan tidak ada. Tidak ada yang dirugikan pula. Tidak ada air mata, yang kuharap begitu.
Kamu menyenangkan, tapi bisa juga menyakitkan.
Maka dari itu, aku tidak ingin kehilangan arah.
Kumohon, jangan ajak aku terlalu bahagia hingga lupa bahwa sakit akan datang juga. Namun, jangan pula ajak aku menyelam luka-luka hingga lupa bahwa kita seharusnya merasakan bahagia.
—
Tertanda,
Puan.
No comments:
Post a Comment